Senin, 18 November 2013

SISTEM EKONOMI INDONESIA REVIEW SISTEM EKONOMI KAPITALIS

SISTEM EKONOMI INDONESIA

REVIEW
SISTEM EKONOMI KAPITALIS


KELOMPOK 2
Ketua :
Yessi Puji Astuti ( 1221105009 )

Anggota :
 Rahayu Dian Sari ( 1221105008 )
Ari Sudana Rambi ( 1221105011 )
Desak Indraswari ( 1221105013 )
Ayu Suwitri ( 1221105036 )
Adi Lesmana ( 1221105040)

HUBUNGAN INTERNASIONAL / SEMESTER III
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS UDAYANA
2013



SISTEM EKONOMI KAPITALIS

A. Pengertian Sistem Ekonomi Kapitalis
    Sistem Ekonomi kapitalis atau kapitalisme adalah istilah yang pertama kali diperkenalkan di abad ke-18 di Inggris. Sejak saat itu, kapitalisme mulai menyebar ke wilayah Eropa, lalu Amerika dan terus menyebar ke belahan bumi lainnya. Pemikir Kapitalisme yang terkenal adalah John Locke. Kapitalisme sangat erat kaitannya dengan capital atau modal. Secara etimologis, kapitalisme berasal dari bahasa latin “coput” yang berarti kepala, kehidupan, dan kesejahteraan. Dari arti inilah kemudian capital atau modal diinterpretasikan sebagai suatu titik kesejahteraan di dalam aspek kehidupan manusia.
    Dalam perkembangannya, terdapat banyak definisi mengenai kapitalisme yang dilahirkan oleh para ahli ekonomi, sosial dan politik di seluruh dunia. Berikut adalah definisi-definisi kapitalisme menurut beberapa ahli :
1. Karl Marx
    : Kapitalisme adalah sistem ekonomi yang berprinsipkan hak milik pribadi dan kompetisi     bebas.
2. Milton H. Spencer dalam bukunya yg berjudul Contemporary Macro Economics (1977)
    : Kapitalisme merupakan sistem organisasi ekonomi yang dicirikan oleh hak milik privat     atas alat-alat produksi dan distribusi dan pemanfaatanya untuk mencapai laba dalam     kondisi yang sangat kompetitif.
3. Ruth Mc Vey (1998)
: Kapitalisme adalah sistem yang menggunakan alat-alat produksi yang berada di tangan sector swasta untuk menciptakan laba dan sebagian besar laba akan ditanam kembali untuk     memperbesar kemampuan menghasilkan laba kembali.
4. Quesnay dan Adam Smith dalam buku Donny Gahral Adian (2005: 69-70)
    : Kapitalisme adalah paham yang membebaskan manusia untuk berekonomi secara bebas     dan mengejar laba bebas dari tekanan agama maupun negara.

    Dari definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem ekonomi kapitalis atau kapitalisme adalah suatu paham yang memberikan kebebasan secara penuh kepada setiap individu dalam melaksanakan kegiatan perekonomian untuk mendapatkan laba dan modal sebesar-besarnya tanpa campur tangan dari pemerintah atau negara. Uang atau modal adalah hal yang mempunyai peran penting dalam pelaksanaan sistem perekonomian ini. Dalam sistem ekonomi kapitalis, peran pemerintahan sangat dibatasi dan cenderung tidak dapat ikut campur sama sekali. Menurut Adam Smith, konsep masyarakat dengan sistem ekonomi kapitalis yang tulen adalah masyarakat tidak perlu mendapat izin dari raja atau pemerintahan untuk menjual, membeli atau meminjamkan barang.

B. Ciri- Ciri Sistem Ekonomi Kapitalis   
Sistem Ekonomi Kapitalis memiliki cirri-ciri berupa :
1.    Hak milik swasta dan hak pribadi ( Private Property )
Kapitalisme mempunyai satu hal yang paling utama yaitu adanya lembaga yang memiliki hak milik swasta atau hak-hak pribadi. Hal ini sama seperti yang dikemukakan oleh John Locke bahwa kekayaan adalah hak alamiah yang terlepas dari kekuasaan negara.
2.    Kepentingan diri sendiri ( Self Interest )
Dalam kapitalisme, individu diperbolehkan mengejar kepentingannya sendiri tanpa campur tangan pemerintahan.
3.    Minimnya campur tangan pemerintah
Untuk mencapai hal yang terbaik, peran pemerintah sangat diminimalisir dan ada prinsip “The invisible hand” yang diperkenalkan oleh Adam Smith yang sangat efesien dalam mengatur perekonomian.
4.    Prinsip Laissez Faire (individualisme ekonomi dan kebebasan ekonomi)
Kepemilikan alat-alat produksi ada di tangan individu dan individu bebas memilih pekerjaan atau usaha yang dipandang baik bagi dirinya tanpa intervensi pemerintah.
5.    Perekonomian diatur oleh mekanisme pasar
Disini pasar berfungsi sebagai pemberi signal kepada produsen dan konsumen dalam bentuk penentuan harga-harga dengan motif menggerakan perekonomian dan mencari laba.

6.    Adanya persaingan
Manusia dipandang sebagai mahluk homo-economicus yang selalu mengejar  keuntungan yang sangat erat dengan munculnya persaingan.

C. Lembaga-Lembaga Sistem Ekonomi Kapitalis
    Dalam sistem ekonomi kapitalis, lembaga-lembaganya cenderung adalah lembaga-lembaga yang menjadikan keuntungan sebagai orientasi utama. Berikut adalah lembaga-lembaga dalam sistem ekonomi kapitalis :
    IMF
IMF adalah lembaga internasional yang memiliki tugas untuk mengatur sistem finansial global dan menyediakan pinjaman kepada negara anggotanya untuk membantu masalah-masalah keuangan. Sebagai imbalan dari bantuannya tersebut, negara peminjam diwajibkan melakukan kebijakan-kebijakan tertentu, misalnya seperti privatisasi badan usaha milik negara.
    BUMN
Dalam sistem ekonomi kapitalis, masih terdapat lembaga Negara yang berguna sebagai control. Seperti misalnya di Indonesia, BUMN paling sedikitnya 51% dimiliki oleh pemerintahan yang bertujuan untuk mengejar keuntungan.
    BUMS
BUMS adalah Badan Usaha Milik Swasta yang merupakan badan usaha yang dimiliki oleh pihak swasta. Badan usaha ini sepenuhnya dikelola dan permodalannya dari pihak swasta.
    Perusahaan Persekutuan
Perusahaan Persekutuan adalah cabang dari BUMS yang merupakan perusahaan yang memiliki 2 pemodal atau lebih. Ada 3 bentuk perusahan persekutuan seperti Perseroan,     Firma, dan CV.
    Perseroan Terbatas
Perseroan terbatas adalah perusahaan yang semua modalnya berbentuk saham yang jenis peredarannya tergantung dari jenis saham tersebut. Selain dari saham, modal PT menghiraukan untung atau ruginya perseroan tersebut.
D. Kebaikan dan Keburukan Sistem Ekonomi Kapitalis
    Sistem ekonomi kapitalis memiliki cukup banyak kebaikan, tidak heran jika sistem ekonomi ini diadopsi dan diaplikasikan oleh cukup banyak negara di dunia ini meskipun tidak semua negara murni menjalankan sistem ini tapi tetap saja unsur-unsur sistem ini bisa dilihat dalam sistem ekonomi dibanyak negara. Kebaikan dari sistem ekonomi kapitalis antara lain adalah :
    1. Menumbuhkan kreatifitas masyarakat dalam mengatur kegiatan perekonomian.
    2. Bebas memiliki sumber produksi.
    3. Bebas dalam melakukan kegiatan perekonomian.
    4. Munculnya rasa persaingan untuk maju.
    5. Muncul banyak wirausaha dengan inovasi yang bisa menjadi innovator.
    6. Barang yang diproduksi memiliki mutu tinggi karena persaingan pasar.
    7. Lebih efesien dan efektif dalam pemanfaatan sumber daya dan distribusi barang.
    8. Setiap tindakan ekonomi didasarkan atas motif mencari laba.
    9. Waktu dan biaya untuk pengawasan sosial yang diperlukan lebih sedikit.

    Dalam pengimplementasiannya, sistem ekonomi kapitalis mulai di protes banyak ahli karena dianggap juga memiliki banyak keburukan. Banyak negara mencurigai bahwa kapitalisme adalah biang kerok dari kerusakan suatu negara di banyak sektor. Keburukan dari sistem ekonomi kapitalis adalah :
    1. Pemerataan pendapatan sulit dilakukan.
    2. Masyarakat lebih cenderung mementingkan kepentingan pribadinya sehingga                 memunculkan kesenjangan sosial.
    3. Lebih cenderung terjadi eksploitasi kaum proletar oleh kaum borjuis.
    4. Menimbulkan monopoli yang bisa merugikan masyarakat banyak.
    5. Adanya gejolak perekonomian.
    6. Tidak ada persaingan sempurna, yang ada hanya persaingan monopolistic.
    7. Sistem harga cenderung gagal dalam alokasi sumber daya secara efesien.
    8. Menimbulkan eksploitasi sumber daya, mematikan kerjasama dan unsur kemanusiaan.

Kesimpulan :
Kapitalisme adalah sistem ekonomi yang memberikan kebebasan secara penuh kepada setiap individu dalam kegiatan perekonomian untuk mendapatkan laba dan modal tanpa intervensi pemerintah atau Negara. Kebebasan dan persaingan dalam setiap bentuk kegiatan perekonomian adalah beberapa ciri dari sistem ini. Seperti yang ditegaskan oleh Karl Marx, kapitalisme mengandung kontradiksi dalam dirinya, dampak yang ditimbulkan oleh kapitalisme memang tidak semuanya bermuatan positif tapi ada juga dampak negatif bagi Negara penganutnya. Dalam penyebarannya, kapitalisme menjadi sistem ekonomi dunia yang serta-merta menandai dimulainya era perindustrian. Kapitalisme dianggap sebagai suatu revolusi yang fundamental dalam membentuk masyarakat di jaman modern saat ini. Kapitalisme bukan hanya sebagai sebuah sistem ekonomi tapi juga dianggap sebagai peradaban yang berakar pada sebuah ideology yang kemudian menggambarkan suatu gaya hidup masyarakat modern saat ini. Dampak negatif kapitalisme misalnya seperti korupsi karena “capital” sudah tidak dilihat sebagai modal lagi tapi sebagai “wealth”. The rise of capital adalah contoh dampak langsung kapitalisme bagi Indonesia. Dampaknya bisa dilihat jelas dari terbukanya pendidikan yang turut menghasilkan perubahan sosial, politik, dan ekonomi di Indonesia seperti demokrasi dan perubahan kelembagaan dan dinamika positif serta negatif yang timbul setelahnya.














Refrensi :

Azinar Ahmad, Tsabit. (2009). Kapitalisme: Sejarah Perkembangan dan Dampaknya, Universitas Sebelas Maret.

Prisma Jurnal. Perselingkuhan Bisnis & Politik: Kapitalisme Indonesia Pasca-Otoritarianisme, Vol. 32, No. 1 (2013), LP3ES.

Schramm, Carl J. (2010). Good Capitalism, Bad Capitalism: Kapitalisme Baik dan Kapitalisme Buruk dan Ekonomi Pertumbuhan dan Kemakmuran, Jakarta: Universitas Ciputra & Gramedia.

Soetrisno. (1992). Kapita Selekta Ekonomi: suatu studi. FE UGM Yogyakarta, edisi II (ebook).

Sumarni, M. & Soeprihanto, J. (1998). Pengantar Bisnis: Dasar-Dasar Ekonomi Perusahaan Edisi 5, Yogyakarta: Liberty.

Winardi. (1986). Kapitalisme Versus Sosialisme: Suatu Analisi Ekonomi Teoritis, Bandung: CV Remadja Karya .